PENGEMBANGAN PARIWISATA GEOPARK IJEN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENTA HELIX
DOI:
https://doi.org/10.69957/praob.v5i02.2161Keywords:
Pariwisata, Geopark Ijen, Penta HelixAbstract
Geopark Ijen Bondowoso merupakan kawasan yang memiliki potensi geologis, ekologis, dan budaya yang tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan. Namun, pengembangannya masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan aksesibilitas, minimnya amenitas wisata, serta belum optimalnya sinergi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran aktor model Penta Helix dalam pengembangan pariwisata Geopark Ijen dan mendeskripsikan relasi lima aktor utama: pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi dalam kerangka Penta Helix telah berjalan secara bertahap dan mulai menunjukkan dampak positif. Pemerintah telah menetapkan kebijakan dan kelembagaan, akademisi mendukung edukasi masyarakat, komunitas lokal aktif dalam pengelolaan wisata desa, pelaku usaha mulai menyediakan amenitas dasar, dan media berperan dalam promosi digital. Meski demikian, keterbatasan infrastruktur dan dukungan anggaran masih menjadi hambatan. Model Penta Helix, dipadukan dengan pendekatan 5A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas, dan Akomodasi), terbukti dapat memperkuat integrasi antaraktor dalam pengembangan pariwisata. Temuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pengelolaan destinasi berbasis geopark yang inklusif dan berkelanjutan.
References
Aulia, A. D., & Suprianik. (2024). Potensi Dan Peluang Pelaku Usaha di Taman Wisata Kawah Ijen Kabupaten Bondowoso. http://jurnal.stittanggamus.ac.id/index.php/Khidmah, 02.
Brundtland. (1987). Report of the World Commission on Environment and Development: Our Common Future. https://www.are.admin.ch/are/en/home/media/publications/sustainable-development/brundtland-report.html
Carayannis, E. G., & Campbell, D. F. J. (2009). ‘Mode 3’ and ‘Quadruple Helix’: toward a 21st century fractal innovation ecosystem. Int. J. Technology Management, 46 Nos. 3/4, 201–234.
Dickman, S. (1997). Tourism: An Introductory Text. Hodder. https://books.google.co.id/books?id=4oz4GgAACAAJ
Etzkowitz, H., & Leydesdorff, L. (1995). The Triple Helix—University-Industry-Government Relations: A Laboratory for Knowledge-Based Economic Development. EASST Review, 14, 14–19.
Kusni, A., Kadir, N., & Nayan, S. (2013). International Tourism Demand in Malaysia by Tourists from OECD Countries: A Panel Data Econometric Analysis. Procedia Economics and Finance, 7, 28–34. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(13)00214-1
Naderpour, M., Rajabzadeh, A., & Shabestari, M. N. (2011). Tourism Industry: A Tourism Development System Approach. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11), 1409–1415.
Pradikta, A. (2013). STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA WADUK GUNUNGROWO INDAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PATI. Universitas Negeri Semarang.
Rahmat, K. D. (2021). Konsep Pariwisata Berkelanjutan dalam Pelestarian Cagar Budaya. Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 5., No. 1, 26–37.
Setijawan, A. (2018). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. In Jurnal Planoearth PWK FT UMMat | ISSN (Vol. 3, Issue 1).
Suwantoro Gamal. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi Offset.
Wahyuni, S., Tinggi, S., & Ambarrukmo, P. (2020). ANALISIS POLA DAYA TARIK WISATA BERDASARKAN POTENSI SUMBERDAYA (SUPPLY) SEBAGAI ASET DAN DAYA TARIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, Volume 14 Nomor 1, 13–22.
Yoeti, A. O. (1982). Pengantar Ilmu Pariwisata . Angkasa.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Nasrullah; Adi Soesiantoro; Ghulam Maulana Ilman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti PRAJA Observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, e- ISSN: 2797-0469 berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.