HOAX DALAM ILUSTRASI JEAN BAUDRILLARD
DOI:
https://doi.org/10.69957/relasi.v2i02.410Keywords:
Hoax, Simulacra, Hyperreality, Jean BaudrillardAbstract
Penggunaan media digital yang semakin luas sebagai sarana komunikasi memberikan sisi positif dan negatif. Positif sebab betapa hebatnya perkembangan dunia digital di Indonesia menujukkan tingkat adaptif dan survival yang tinggi atas perubahan sosial, meski di sisi lain ada kekhawatiran terkait rawannya penyebaran berita palsu atau hoax membawa dampak negatif di berbagai aspek sosial. Penelitian ini bertujuan memberikan referensi dan ilustrasi bidang hoax yang paling berpengaruh di Indonesia selama kurang lebih lima tahun terakhir sehingga dapat ditemukan upaya paling akurat untuk mengurangi tingkat penyebaran hoax di Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan model analisis Miles and Huberman dengan berbagai teknik observasi, pustaka hingga verifikasi data. Penelitian ini menyimpulkan dengan kerangka teori simulacra dan hyperreality Jean Baudrillard ditemukan terdapat tiga bidang utama yang mudah dipercayai dan rentan ditunggangi oleh kepentingan dan motif penyebaran hoax, yaitu nuansa politik, agama dan inovasi (harapan). Pertama, nuansa poiltik yang seringkali diasosiasikan dengan semangat emosional daripada rasional. Kedua, nuansa agama yang mengusung semangat primordial dan persamaan identitas. Ketiga, adalah nuansa inovasi karena masyarakat Indonesia cenderung menginginkan perubahan instan dengan adanya penemuan-penemuan yang mutakhir, sehingga rawan menjadi ladang berita hoax. Penanggulangan hoax tidak dapat dilakukan hanya dengan upaya eksternal saja, misalnya dengan membentuk Undang-Undang ITE dan Satgas pemberantasan hoax mengingat informasi dan berita cepat sekali tersebar. Upaya paling efektif dalam pemberantasan hoax adalah menumbuhkan semangat literasi digital kepada masyarakat dengan meningkatkan rasionalitas pembaca agar tidak mudah menjadi mangsa berita-berita hoax.
References
Amilin, P., Besar Ilmu Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, G., Program Pendidikan Singkat Angkatan, P., Pekerjaan Rumah Presiden Terpilih di Bidang Politik yang Perlu, L. R., Hartono, D., Kasubdit Kepemimpinan Nasional Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas, M. R., Jenderal TNI Totok Imam Santoso, B., Tr Kepala Pusat Pengkajian Strategi TNI, M., Program Pendidikan Singkat Angkatan, peserta, Implementasi Quad Helix Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Bangsa Muhammad Ali Ramdhani, L. R., Guru Besar Bidang Ilmu Analisa Keputusan dan Manajemen Strategis Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, M., Hynan Poeloengan, A., Yulia Putri, S., & Ma, D. (2019). Pengaruh Hoaks Politik dalam Era Post-Truth terhadap Ketahanan Nasional dan Dampaknya pada Kelangsungan Pembangunan Nasional Mendesain Kepemimpinan yang Kreatif Bisosiasif guna Menjawab Tantangan Menurunnya Kualitas Pemimpin Nasional Revitalisasi Paradigma Wawasan Nusantara sebagai Upaya Menghilangkan Konsepsi Benar-Salah dalam Pemilu Kerja Sama Ekonomi-Politik Indonesia dan Cina pada Implementasi Program Belt and Road Initiative. In Edisi (Vol. 39).
Annur, C. M. (2022, March 23). Ada 204,7 Juta Pengguna Internet di Indonesia Awal 2022 | Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/23/ada-2047-juta-pengguna-internet-di-indonesia-awal-2022
Antony, S., & Tramboo, I. A. (2020). Hyperreality in Media and Literature: An Overview of Jean Baudrillard’s Simulacra and Simulation. European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 07(10), 3314–3318. https://ejmcm.com/article_7198_956723b788a44fe4594f3c4ee99d2c30.pdf
Baudrillard, J. (1988). Review : Jean Baudrillard, Selected Writings, ed. Mark Poster (Stanford; Stanford University Press, 1988), pp.166-184. (M. Poster, Ed.).
Gunada, R. (2018). Begini Kronologi Kasus Hoax Ratna Sarumpaet - Nasional Tempo.co. https://nasional.tempo.co/read/1133129/begini-kronologi-kasus-hoax-ratna-sarumpaet
Hakim, L. (2020). Filsafat Ilmu dan Logika: Dialektika Perubahan (M. N. P. Setyabudi, Ed.; 1st ed., Vol. 1). Lakesia.
Ja’far, M. (2017). Demokrasi, Hoax, dan Media Sosial. https://geotimes.id/kolom/politik/demokrasi-hoax-dan-media-sosial/
Jauhari, M. (2017). Media Sosial: Hiperrealitas dan Simulacra Perkembangan Masyarakat Zaman Now dalam Pemikiran Jean Baudrillard. Jurnal AL-’Adalah, 20(1), 117–136.
Jemadu, L. (2016). Studi: 92% Orang Indonesia Baca Berita di Internet. https://www.suara.com/tekno/2016/01/21/204833/studi-92-orang-indonesia-baca-berita-di-internet
Juditha, C. (2018). Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas, 3(1), 31. https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104
Morris, J. (2020). Simulacra in the Age of Social Media: Baudrillard as the Prophet of Fake News. Journal of Communication Inquiry, 1–18. https://doi.org/10.1177/0196859920977154
Natalia, F. (2021). 5 Berita Hoaks yang Sempat Menggemparkan Indonesia. https://www.kompas.tv/article/170594/5-berita-hoaks-yang-sempat-menggemparkan-indonesia?page=3
Prasongko, D. (n.d.). Dwi Hartanto si Jenius “Penerus BJ Habibie” Ternyata Pembohong. Retrieved June 28, 2022, from https://www.suara.com/news/2017/10/09/084957/dwi-hartanto-si-jenius-penerus-bj-habibie-ternyata-pembohong?page=all
Projo, W. A. (n.d.). 7 Fakta Kasus Hoaks Babi Ngepet di Depok: Terinspirasi Kisah Viral di YouTube hingga Penyesalan. Retrieved June 28, 2022, from https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/03/07480861/7-fakta-kasus-hoaks-babi-ngepet-di-depok-terinspirasi-kisah-viral-di?page=all
Sabrina, A. R. (2019). Literasi Digital Sebagai Upaya Preventif Menanggulangi Hoax. Communicare : Journal of Communication Studies, 5(2). https://doi.org/10.37535/101005220183
Sebikova, L. (2018). The ethical aspects of techno-science, dromology, and hyperreality. Communications - Scientific Letters of the University of Žilina, 20(1PartA), 32–37. https://doi.org/10.26552/com.c.2018.1a.32-37
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Swtiawan, A. (2020, February 8). Dewan Pers. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/173/Media_Online_Perlu_Berbenah_Diri
Utami, P. (2019). Hoax in Modern Politics. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 22(2), 85. https://doi.org/10.22146/jsp.34614
Utami, W. W., & Darmaiza, D. (2020). Hate Speech, Agama, dan Kontestasi Politik di Indonesia. Indonesian Journal of Religion and Society, 2(2), 113–128. https://doi.org/10.36256/ijrs.v2i2.108
Vasu, N., Ang, B., Jayakumar, S., Faizal, M., & Ahuja, J. (2018). FAKE NEWS: NATIONAL SECURITY IN THE POST-TRUTH ERA Policy Report.
Vidi, A. (2021). Survei Sebut 60 Persen Pengguna Internet Indonesia Terpapar Hoaks - Cek Fakta Liputan6.com. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4839776/survei-sebut-60-persen-pengguna-internet-indonesia-terpapar-hoaks
Wang, C. C. (2020). Fake news and related concepts: Definitions and recent research development. Contemporary Management Research, 16(3). https://doi.org/10.7903/CMR.20677
Weiss, M. G. (2011). Reality, Simulation and Hyperreality: An Essay on Baudrillard. 8(2).
Yuliani, A. (2017). Ada 800.000 Situs Penyebar Hoax di Indonesia. https://kominfo.go.id/content/detail/12008/ada-800000-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/0/sorotan_media
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Lukman Hakim; Achluddin Ibnu Rochim; Banu Prasetyo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang manuskripnya diterbitkan akan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak untuk publikasi semua materi jurnal yang diterbitkan di situs web RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi dipegang oleh dewan editorial dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap menjadi milik penulis).
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons-NonCommercial-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA), yang berarti RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.
Naskah yang dicetak dan diterbitkan secara elektronik adalah akses terbuka untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan editorial tidak bertanggung jawab atas pelanggaran undang-undang hak cipta.